Menjaga Kelestarian Budaya Melalui Tembang Dolanan: Peran Bapak Darmo Sugito
Desa Bakung, 10 September 2024 – Di tengah derasnya arus modernisasi, keberadaan pegiat budaya seperti Bapak Darmo Sugito sangat berharga. Seorang penggiat budaya Jawa yang berdedikasi, Darmo Sugito kini tengah aktif mengajarkan Tembang Dolanan kepada anak-anak di desanya. Menurutnya, pengajaran budaya adalah langkah penting dalam melestarikan warisan nenek moyang sekaligus menanamkan nilai-nilai sopan santun kepada generasi muda.
Tembang Dolanan adalah lagu-lagu anak tradisional yang sarat dengan makna dan nilai pendidikan. Dalam setiap baitnya, terkandung pesan moral yang dapat membentuk karakter anak. Bapak Darmo percaya, melalui lagu-lagu ini, anak-anak tidak hanya belajar melodi, tetapi juga nilai-nilai kehidupan, seperti kerjasama, kejujuran, dan rasa hormat terhadap sesama.
“Budaya kita sangat kaya, dan Tembang Dolanan adalah salah satu bentuknya. Mengajarkannya kepada anak-anak adalah cara untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya mengenal, tetapi juga memahami dan menghargai budaya mereka,” ujarnya saat sesi pelajaran di balai desa.
Dalam setiap sesi, Darmo Sugito tidak hanya mengajarkan cara menyanyi, tetapi juga menjelaskan latar belakang dan makna dari setiap lagu. Ia melibatkan anak-anak dengan aktivitas interaktif, seperti bermain permainan tradisional yang berkaitan dengan tema lagu. Ini membuat pembelajaran terasa menyenangkan dan menumbuhkan rasa cinta terhadap budaya.
Darmo menekankan pentingnya pengajaran budaya dalam konteks pendidikan karakter. “Di era digital seperti sekarang, banyak anak yang lebih mengenal teknologi daripada budaya mereka sendiri. Dengan mengajarkan Tembang Dolanan, kita juga mengajarkan mereka untuk sopan dan menghargai orang lain,” tambahnya.
Sikap Bapak Darmo dalam mengajarkan budaya ini mendapat sambutan positif dari orang tua dan masyarakat setempat. Mereka menyadari bahwa dengan menjaga dan mengenalkan budaya, mereka juga membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang lebih baik, yang memahami dan menghargai warisan budaya mereka.
Bapak Darmo Sugito merupakan contoh nyata bagaimana satu individu dapat berkontribusi dalam pelestarian budaya. Melalui pengajaran Tembang Dolanan, ia tidak hanya menghidupkan kembali lagu-lagu tradisional, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur yang akan membentuk karakter anak-anak di masa depan.
Dengan dedikasinya, Darmo Sugito berharap anak-anak akan terus melanjutkan tradisi ini dan suatu saat dapat menjadi penjaga budaya mereka sendiri, sehingga kelestarian budaya Jawa dapat terjaga dan berkembang di tengah tantangan zaman.